Mahasantri Pesantren Mahasiswa (Pesma) KH Mas Mansur Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Akhirussanah ke-6 angkatan 2020 dan 2021, Minggu (18/6) di halaman Kampus IV Fakultas Kedokteran UMS.
Wali santri wisudawan, Muhammad Dzawinnuha, S.Si., menyampaikan alas an menitipkan anaknya di Pesma KH Mas Mansur UMS.
“Kami melihat di Pesma, ditumbuhkan kebiasaan keagamaan seperti tadarus, sholat berjamaah, hafalan dan lain sebagainya. Itu jadi poin tersendiri mengapa kami menitipkan anak-anak kami yang kuliah di UMS, mondok di Pesma UMS,” ungkapnya.
Dia mengungkapkan, kalau dirinya dari keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU), tapi memilih Muhammadiyah.
“Kami yang berasal dari keluarga besar NU mempercayakan Pendidikan di UMS dan memondokkan di Pesma UMS,” paparnya.
Menurutnya, semakin tinggi ilmu dan pengetahuan NU maka semakin dekat dengan Muhammadiyah, begitu pula sebaliknya.
“Semoga orang-orang Muhammadiyah juga Ikhlas memberikan pengajaran kepada kader-kader NU. Besar harapan kami setelah lulus dari Pesma menjadi insan kamil, dapat menebarkan manfaat untuk kejayaan umat, bangsa dan negara,” pungkasnya.
Wakil Rektor IV, Prof. dr. Em Sutrisna, M.Kes. mengungkapkan rasa Syukurnya pada Akhirussanah ke-6 ini memiliki banyak prestasi akademik maupun non akademik.
“setelah keluar dari Pesma inilah tantangan sesungguhnya. Kehidupan di pondok itu ideal, tetapi di luar merupakan kehidupan factual. Semoga tetap memegang teguh nilai-nilai di Pesma,” paparnya.
Direktur Pesma KH Mas Mansur UMS, Muamaroh, Ph.D., mengungkapkan terima kasih kepada wali santri yang telah mempercayakan putra-putri nya untuk dibina di Pesma KH Mas Mansur UMS.
“Saya mewakili pimpinan, juga mengucapkan permohonan maaf apabila dalam mendidik mahasantri masih banyak kurang, tetapi kami sudah melakukan dengan maksimal,” tambahnya.
Direktur Pesma berharap, tetaplah menjadi baik, berkontribusi menerapkan nilai-nilai yang sudah dilakukan di Pesma. Semoga menjadi amal jariah dan menjadi bekal untuk melanjutkan kehidupan berikutnya. (Fika/ Humas)